Kesuksesan Infrastruktur dan Roblox sebagai platform game tidak hanya datang dari kreativitas jutaan penggunanya, tetapi juga dari kemampuan teknis yang luar biasa dalam mengelola dan mendukung lonjakan pemain secara global. Pada bulan kemarin, Roblox catet rekor fantastis: lebih dari 30 juta pemain aktif secara bersamaan. Salah satu pemicu utamanya adalah game buatan komunitas bernama Grow a Garden, yang mencetak rekor dunia dengan 21,6 juta pemain aktif di saat yang sama.

Meningkatnya popularitas game-game seperti Dress to Impress, Dead Rails, dan Fisch menantang Roblox untuk terus memperkuat infrastrukturnya. Mereka tidak hanya menghadapi trafik tinggi, tapi juga harus menangani jutaan user yang masuk ke satu pengalaman dalam waktu bersamaan tanpa lag, tanpa hambatan.
Infrastruktur Roblox yang Dirancang untuk Skala Dunia
Untuk menangani tingginya permintaan tersebut, infrastruktur Roblox mengandalkan 24 edge data center yang tersebar di berbagai negara. Ketika pemain bergabung ke dalam sebuah pengalaman (game), sistem akan mencocokkannya dengan data center terdekat untuk menekan latensi seminimal mungkin.
Selain edge center, Roblox juga memiliki dua core data center besar yang mengelola fitur-fitur inti seperti:
- Algoritma rekomendasi konten
- Ekonomi virtual Roblox
- Sistem keamanan dan filtering
- Layanan publikasi pengalaman
Semua data center ini saling terhubung dalam jaringan privat global yang mendukung performa tinggi dan sistem proteksi berlapis.
Prediksi Kapasitas Jangka Panjang
Roblox tidak sekadar reaktif dalam menangani lonjakan pengguna. Mereka menjalankan prinsip “take the long view” dengan merencanakan kebutuhan kapasitas hingga dua tahun ke depan. Bahkan ketika game seperti Grow a Garden belum ada, Roblox sudah menyiapkan ruang server dan akuisisi data center baru, seperti di Brasil, jauh hari sebelumnya.
Perencanaan ini melibatkan:
- Siklus mingguan untuk penyesuaian kapasitas
- Review insiden setiap Senin
- Pengujian performa server (chaos testing)
- Penambahan cloud edge setiap akhir pekan
Dengan pola seperti ini, ketika game baru mendadak viral dalam hitungan minggu, Roblox bisa tetap stabil.
Matchmaking Tanpa Throttling
Alih-alih membatasi jumlah pemain saat lonjakan trafik, Roblox melakukan pendekatan sebaliknya. Mereka kembangkan sistem permainan yang mampu evaluasi sampe 4 miliar gabungan per detik. Target internalnya adalah 10 juta join hanya dalam 10 detik.
Sistem ini tidak hanya mempercepat proses login, tetapi juga memberi pengalaman mulus tanpa antrian, bahkan saat trafik ekstrem sedang terjadi.
Integrasi Hybrid Cloud dan Infrastruktur Seluler

Dalam kondisi puncak, Roblox akan mengaktifkan cloud edge data center tambahan untuk menutupi lonjakan kebutuhan. Mekanisme cloud bursting ini bisa nyebar traffic lebih efisien, tanpa wajib nunggu server fisik baru dipasang.
Arsitektur seluler ini memungkinkan pemrosesan yang lebih hemat daya dan lebih fleksibel, sangat cocok dengan gaya update mingguan Roblox yang super cepat dan dinamis.
Pengujian Resiliensi: TACO dan C3
Dua sistem yang unik dimiliki Roblox untuk menjaga stabilitas:
- TACO (Test Actual Capacity On) Tuesdays: Mengurangi kapasitas server secara sengaja di produksi untuk melihat titik lemah sistem.
- C3 (Continuous Capacity Correctness): Setiap tim teknis wajib memonitor kapasitas CPU dan menyesuaikannya berdasarkan data puncak sebelumnya.
Dengan sistem ini, Roblox tidak hanya tanggap terhadap kesalahan, tapi juga belajar secara aktif dari tiap lonjakan trafik.
Etos Kerja Kolaboratif
Roblox juga punya budaya yang menarik. Bahkan eksekutif tingkat atas ikut on-call setiap akhir pekan. Setiap Jumat, mereka mengevaluasi apakah perlu menambah cloud capacity dan menguji kesiapan sistem untuk menyambut jutaan pemain ekstra saat akhir pekan.
Mereka percaya infrastruktur seharusnya tidak terlihat oleh kreator dan pemain, tapi tetap bekerja tanpa henti di belakang layar.
Kekuatan Infrastruktur, Kunci Ekspansi Global
Keberhasilan infrastruktur Roblox tidak hanya mendukung game besar, tapi juga menjaga agar pengalaman yang dibuat oleh kreator pemula tetap bisa berkembang secara organik. Dengan lebih dari 2 triliun event analitik per hari, sistem ini mendukung AI filtering, personalisasi, hingga keamanan akun.
Dalam perkembangan terakhir yang juga banyak dibahas di Main Sony, platform ini disebut-sebut sebagai salah satu infrastruktur gaming paling scalable di dunia bahkan bisa menyaingi raksasa seperti Epic dan Valve.
Infrastruktur Roblox bukan hanya soal server atau jaringan, tapi tentang komitmen menjaga kebebasan kreator dan pengalaman pemain. Dengan pendekatan teknis yang serius namun gesit, Roblox berhasil membuktikan bahwa game buatan komunitas pun bisa menembus rekor dunia. Dan tampaknya, ini baru permulaan.
Leave a Reply