Dalam jagat Genshin Impact, tak ada kisah yang lebih misterius, penuh luka, dan memantik rasa penasaran melebihi kisah kelam dari Peradaban Khaenri’ah. Dihancurkan ribuan tahun lalu dalam peristiwa besar bernama Cataclysm. Khaenri’ah adalah satu-satunya bangsa yang tidak berada di bawah kekuasaan Archon. Sekaligus menjadi alasan utama mengapa mereka dimusnahkan oleh langit itu sendiri.

Kini, jejak-jejak dendam dan sisa-sisa sejarah Khaenri’ah masih hidup dalam bayang-bayang Abyss Order, Dainsleif, dan bahkan Traveler sendiri. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa yang diketahui tentang Khaenri’ah, mengapa ia dihancurkan, serta bagaimana benih balas dendam terus mengakar dalam konflik besar dunia Teyvat.
Siapa dan Apa Itu Khaenri’ah?
Khaenri’ah adalah peradaban manusia yang sangat maju secara teknologi, namun tidak bergantung pada kekuatan elemental atau restu para Archon. Letaknya tersembunyi di bawah permukaan Teyvat terisolasi, independen, dan anti-Tuhan. Karena statusnya sebagai bangsa “bebas”, Khaenri’ah menjadi ancaman bagi sistem kekuasaan yang dibentuk oleh Celestia, entitas ilahi tertinggi dalam dunia Genshin Impact.
Peradaban Khaenri’ah dikenal sebagai pusat kemajuan teknologi, alkimia, dan pengetahuan. Beberapa karakter penting yang berasal dari sana adalah:
- Dainsleif: Seorang mantan Knight of Khaenri’ah yang kini menjadi “Penjaga Rahasia” dari sejarah bangsanya.
- Kaeya: Secara tidak langsung, diketahui berasal dari Khaenri’ah lewat ayahnya yang menitipkan dia di Mondstadt.
- Abyss Prince/Princess: Saudara Traveler yang memimpin Abyss Order, organisasi yang menentang Celestia dan menuntut keadilan atas kehancuran bangsanya.
Sama seperti peradaban alternatif lainnya dalam fiksi, Khaenri’ah menolak struktur dunia yang dikendalikan oleh “langit”. Sebuah tema yang juga bisa ditemukan dalam narasi seperti pada artikel Footage Langka Aino & Ineffa: Awal Kisah Robot Canggih. Dimana ciptaan manusia dan keinginan untuk melawan batas ilahi menjadi pusat cerita.
Cataclysm: Hari Kehancuran
Sekitar 500 tahun sebelum cerita utama dimulai, Celestia dan para Archon melakukan invasi besar ke Khaenri’ah. Peristiwa ini dikenal sebagai Cataclysm, yang menyebabkan kehancuran total kota dan transformasi sebagian besar rakyat Khaenri’ah menjadi monster bernama Hilichurl, Abyss Mage, dan makhluk gelap lainnya.
Dalam beberapa catatan, disebutkan bahwa makhluk-makhluk dari Abyss muncul sebagai efek dari manipulasi kekuatan gelap Khaenri’ah. Tapi bagi sebagian orang seperti Dainsleif dan para pengikut Abyss Order itu adalah kutukan dari langit, bukan konsekuensi dari kesalahan bangsa mereka.
Peradaban Khaenri’ah menjadi lambang ironi: bangsa yang menolak kekuasaan ilahi tapi justru dihancurkan karena ambisinya untuk mandiri.
Balas Dendam yang Belum Usai
Dendam Khaenri’ah tidak mati bersama kehancuran kota mereka. Justru, perasaan kehilangan dan keinginan untuk menentang langit menjadi energi utama dari Abyss Order, sebuah kelompok bayangan yang secara aktif melawan struktur dunia Teyvat dan Archon yang memerintahnya.
Yang membuat konflik ini semakin kompleks adalah kenyataan bahwa saudara si Traveler (Aether atau Lumine) kini memimpin pasukan Abyss Order. Berusaha mengungkap kebenaran di balik dunia ini dan menjungkirbalikkan takdir yang diatur Celestia.
Pertarungan ini bukan sekadar antara baik dan jahat, melainkan antara mereka yang taat pada sistem dan mereka yang merasa sistem itu korup dan harus dihancurkan.
Jejak emosi yang dalam dan kontras antar nilai seperti ini juga pernah disiratkan dalam karya musik resmi Genshin, seperti yang bisa disimak pada Footprints of the Traveler Vol. 4 OST Trailer Genshin Impact, di mana narasi emosi dan hilangnya harapan menjadi satu kesatuan artistik yang kuat.
Apakah Traveler Juga Bagian dari Khaenri’ah?
Salah satu teori populer di komunitas Genshin adalah bahwa Traveler dan saudaranya memiliki hubungan erat dengan Khaenri’ah. Meskipun mereka disebut berasal dari dunia lain, keterlibatan mereka dalam konflik Abyss Order dan pengetahuan mereka yang “terlarang”. Membuat banyak yang berspekulasi bahwa Celestia memandang mereka sebagai ancaman setara dengan peradaban Khaenri’ah.
Beberapa dialog Dainsleif menyiratkan bahwa Traveler juga memiliki “peran” dalam tragedi masa lalu, atau mungkin menjadi kunci untuk mengulang atau mencegah kejadian serupa.
Penutup
Peradaban Khaenri’ah adalah inti dari banyak pertanyaan besar dalam dunia Genshin Impact. Dari puing-puing kehancurannya lahirlah konflik moral, kebencian abadi, dan tekad untuk melawan sistem yang sudah mapan. Kisahnya bukan sekadar latar belakang, tetapi fondasi dari narasi yang membentuk arah cerita utama game ini.
Seperti dunia Teyvat yang terus menyimpan misteri, kamu juga bisa menjelajahi lebih banyak cerita fiksi dan petualangan dari berbagai genre lain di Main Sony. Konsisten membahas konten berbobot untuk para penggemar dunia imajinasi.
Leave a Reply