Rilisnya game Upin Ipin terbaru langsung jadi bahan obrolan panas di kalangan gamer lokal. Bukan cuma karena ini IP nostalgia yang punya jutaan penggemar dari Indonesia dan Malaysia, tapi karena harganya yang hampir menembus angka Rp 1 juta langsung bikin banyak orang refleks nanya: “Emang segitu worth-nya, bro?”

Game berjudul Upin & Ipin: The Grand Adventure atau Upin & Ipin Universe ini udah muncul pada 17 Juli 2025, tersedia buat Nintendo Switch, PlayStation 4 & 5, dan PC (Windows). Game ini dikembangkan oleh LC Game Studio, bagian dari Les’ Copaque studio yang juga bikin serial animasinya.
Dunia Kampung Durian Runtuh dalam Format Open-World
Secara konsep, game ini lumayan ambisius. Pemain bisa menjelajah Kampung Durian Runtuh dalam format open-world, ngikutin berbagai misi seru bareng karakter ikonik kayak Kak Ros, Tok Dalang, Jarjit, dan tentu saja si kembar Upin-Ipin sendiri. Ada juga berbagai minigame: dari mancing ikan, lomba lari, masak-masak, sampai kegiatan sekolah.
Secara visual, permainan ini memiliki tampilan yang bersih dan berwarna mirip dengan serial TV-nya, tapi dengan grafis 3D yang dioptimalkan buat konsol. Dari sisi konsep, banyak orang mengapresiasi usaha Les’ Copaque menghadirkan game keluarga yang ramah anak dan penuh nilai lokal.
Buat kamu yang sering ngikutin update dunia game, beranda Main Sony juga sempat ngebahas tren game lokal yang mulai serius masuk pasar internasional.
Tapi… Kenapa Harga Game Upin Ipin Jadi Sorotan?
Masalah muncul saat harga pre-order diumumkan. Untuk versi digital dan fisik, harganya berkisar $49.99–$59.99, atau sekitar Rp 750.000–950.000, tergantung platform dan region. Nah, angka ini membuat sebagian besar gamer terutama dari kalangan mahasiswa dan casual players langsung merasa kaget.
Beberapa komentar dari gamer lokal di forum dan media sosial menyebutkan:
- “Grafik standar, permainan simple, namun harganya setara game AAA?”
- “Kalau buat anak-anak sih lucu, tapi masa harus bayar segini?”
- “Bikin nostalgia, iya. Tapi kontennya terbatas banget buat harga segitu.”
Tentu saja, banyak juga yang membela, bilang bahwa ini bentuk dukungan terhadap game lokal dan studio Asia Tenggara yang mulai unjuk gigi. Tapi tetap saja, perbandingan harga dengan konten yang disediakan jadi topik utama.
Buat yang ngikutin berita teknologi dan hiburan, ini mirip kayak kejadian waktu akun Stellar Blade di Twitter X kena hack oleh scam kripto, yang bikin netizen debat panjang lebar soal tanggung jawab dan ekspektasi developer.
Apakah Game Ini Worth It?
Jawaban pendeknya: tergantung kamu siapa.
Kalau kamu:
- Seorang gamer hardcore yang suka tantangan, grafis kelas atas, dan replay value tinggi: mungkin kurang puas.
- Penggemar berat Upin Ipin, atau search permainan keluarga yang aman untuk anak-anak: mungkin sangat puas.
- Gamer kasual yang cuma mau nostalgia dan coba sebentar: masih ragu kalau harus keluar hampir sejuta.
Secara durasi, game ini bisa selesai dalam waktu 6–8 jam, dengan tambahan minigame opsional. Nggak ada sistem PvP atau online multiplayer. Beberapa gamer juga melaporkan bug minor dan glitch tekstur, meski tidak terlalu mengganggu gameplay inti.
Potret Industri Game Lokal di Tengah Kritik
Kritik terhadap harga game Upin Ipin sebenarnya mencerminkan realita yang sering dihadapi industri kreatif lokal. Antara ingin dihargai layaknya developer global, tapi masih berjuang dari segi kualitas produksi, jumlah konten, dan ekspektasi pemain.
Hal ini juga bisa dilihat dari bagaimana game-game viral lain seperti Coldplay Canoodlers dengan pendekatan absurd justru bisa menarik perhatian luas, meskipun secara teknis jauh lebih sederhana.
Jadi, apakah game Upin Ipin terlalu mahal? Atau justru ini waktunya kita mengubah cara menilai karya buatan sendiri?
Kesimpulan
Permainan Upin Ipin sukses menjadi perhatian gede, tapi bukan hanya karena popularitas karakter atau desainnya melainkan karena label harganya. Di satu sisi, ini bukti bahwa developer lokal mulai berani memasang standar. Di sisi lain, gamer punya ekspektasi tinggi yang gak bisa dibeli cuma dengan nostalgia.
Apapun posisi kamu, percakapan ini penting untuk masa depan industri permainan lokal. Kita semua pengen game lokal naik kelas tapi juga tetap relevan dan sesuai dengan nilai yang diberikan ke pemain.
Leave a Reply