Kalau ngomongin game yang brutal, bikin frustrasi tapi malah susah dilepasin, satu nama langsung terlintas: Elden Ring. Game ini jadi sensasi global sejak rilis di awal 2022, dan anehnya gamer Indonesia justru makin tertarik, meskipun (atau justru karena?) tingkat kesulitannya absurd.

Diracik oleh FromSoftware, studio asal Jepang yang juga bikin Dark Souls, Bloodborne, dan Sekiro, Elden Ring membawa gaya Soulsborne ke level baru: open world yang luas, atmosfer gelap yang memikat, dan sistem gameplay yang penuh kebebasan sekaligus penderitaan.
Buat kamu yang senang ngulik dunia game atau budaya pop secara lebih luas, banyak artikel menarik lainnya juga bisa kamu telusuri di Main Sony.
Dunia The Lands Between yang Misterius dan Mematikan
Salah satu kekuatan terbesar Elden Ring ada di dunia yang mereka bangun: The Lands Between. Dunia ini luas, liar, dan penuh rahasia. Dari reruntuhan kerajaan tua sampai gua tersembunyi yang tiba-tiba isinya naga, setiap sudut tempat bisa jadi jebakan hidup-mati.
Lore-nya nggak ditulis terang-terangan, tapi dipecah-pecah lewat item description, dialog samar NPC, dan detail lingkungan. Hal ini bikin pemain yang suka teori dan misteri bisa tenggelam berjam-jam cuma buat nyusun potongan cerita. Bahkan vibe-nya cukup mirip dengan pendekatan Genshin Impact lewat teaser karakter dan musik trailernya seperti yang diangkat dalam artikel Footprints of the Traveler Vol. 4: OST Trailer Genshin Impact.
Gameplay yang Nggak Ampun, Tapi Bikin Ketagihan
Game ini nggak ada mode easy. Nggak ada panah penunjuk arah. Nggak ada mini map yang manja. Yang ada hanyalah lo, pedang, dan dunia penuh monster sadis.
Tapi justru karena tantangan itulah banyak pemain merasa puas luar biasa setelah berhasil ngalahin boss yang udah bikin mereka mati 30 kali. Dari Margit, Radahn, sampai Malenia, setiap boss punya gaya tarung, musik latar, dan drama yang bikin pengalaman makin intens.
Lebih gila lagi, Elden Ring juga punya fitur PvP dan co-op online. Kamu bisa bantu pemain lain lawan boss… atau malah masuk ke dunia orang buat ngegank mereka.
Build Bebas, Tapi Tetap Penuh Resiko
Sistem build character di Elden Ring sangat fleksibel. Mau jadi samurai, pemanah, mage, tukang summon, atau hybrid semuanya bisa. Tapi salah spek dikit? Bisa bikin kamu keok terus tanpa sadar kenapa.
Di situlah daya tariknya. Nggak ada satu cara main yang benar. Semuanya tergantung seberapa cerdas dan sabar kamu ngulik. Dari senjata legendaris, incantation, sampai Ashes of War semua bisa diatur sesuai gaya main kamu.
Buat pemain yang suka menggali makna tersembunyi di balik dunia game, pendekatan ini terasa mirip dengan kisah-kisah gelap seperti yang diceritakan dalam artikel Song of the Welkin Moon: Awal Kisah Gelap Nod Krai.
Shadow of the Erdtree: DLC Tersadis?
Di pertengahan 2025, Elden Ring kembali ngegas lewat DLC-nya: Shadow of the Erdtree. Update ini memperkenalkan area baru, musuh baru, dan tentu saja boss baru yang… bikin darah tinggi makin nyata.
Banyak yang bilang DLC ini bahkan lebih susah dari base game-nya. Tapi ya, seperti biasa, pemain justru suka disiksa. Dan itu jadi bukti betapa adiktifnya gameplay khas FromSoftware.
Kenapa Gamer Indonesia Nggak Takut Sama Game Sadis?
Satu hal unik: gamer Indonesia bukan cuma survive di Elden Ring, tapi justru bangga bisa menaklukkan game sadis ini. Ada rasa “keren sendiri” saat bisa ngalahin boss yang bikin streamer global pun frustrasi.
Komunitasnya aktif banget di YouTube, Discord, dan forum. Bahkan banyak yang bikin konten soal tips build, speedrun, hingga fanart karakter favorit.
Fenomena ini mirip banget sama semangat kolektif saat pemain Indonesia bareng-bareng ngulik update Genshin 5.8, yang sempat viral lewat event Sunspray Summer Resort. Kalau kamu pengen balik suasana itu, bisa mampir juga ke artikel Genshin Impact 5.8: Liburan Beneran di Sunspray Summer Resort.
Kesimpulan
Elden Ring bukan game buat semua orang. Tapi buat mereka yang kuat mental, sabar, dan penasaran, ini adalah pengalaman yang nggak bisa dibandingin sama game lain. Sadis, brutal, tapi memuaskan banget. Dan gamer Indonesia? Ternyata cocok banget sama vibe seperti itu.
Buat yang udah main: selamat, kamu udah resmi jadi bagian dari penderitaan global. Buat yang belum… ya siap-siap aja rage quit. Tapi satu hal pasti: Elden Ring bakal terus dikenang menjadi salah satu RPG terbaik sepanjang masa.
Leave a Reply