Beyond: Two Souls adalah game thriller psikologis yang dikembangkan oleh Quantic Dream, studio yang juga menggarap Heavy Rain dan Detroit: Become Human. Dengan formula narasi sinematik dan interaktivitas berbasis pilihan, game ini menawarkan pengalaman bermain yang berbeda lebih mirip film interaktif daripada game action biasa.

Mengangkat kisah kehidupan Jodie Holmes, seorang gadis yang terhubung dengan entitas misterius bernama Aiden, Beyond: Two Souls membawa pemain dalam perjalanan penuh dilema, emosi, dan keputusan yang membentuk hidup Jodie sejak kecil hingga dewasa.
Cerita: Hubungan Supernatural dalam Dunia Nyata
Di dunia Beyond, Jodie tidak hidup sendiri. Sejak bayi, dia terikat pada Aiden entitas tak terlihat yang punya kekuatan luar biasa. Koneksi ini membuat Jodie “berbeda” dari manusia biasa. Tapi bukan cuma soal kekuatan, hubungan ini juga jadi sumber penderitaan, kesepian, dan konflik batin yang mendalam.
Cerita Beyond: Two Souls diceritakan secara non-linear. Artinya, alur waktu tidak berurutan. Kamu bisa tiba-tiba main di masa kecil Jodie, lalu lompat ke misi militer saat dia dewasa, kemudian kembali ke masa remaja. Format ini awalnya mungkin membingungkan, tapi justru jadi kekuatan unik yang bikin pemain terus penasaran dan terikat secara emosional.
Kalau kamu suka eksplorasi cerita mendalam dalam game, kamu juga bisa mampir ke Main Sony buat lihat ulasan dan insight lainnya seputar game naratif dan dunia storytelling interaktif.
Gameplay: Minimalis Tapi Penuh Tekanan
Gameplay-nya sederhana: kamu menggerakkan karakter, memilih dialog, dan merespons adegan lewat quick-time event (QTE). Tapi di balik kontrol yang minimalis ini, ada lapisan kompleks berupa pilihan moral dan konsekuensi jangka panjang.
Kamu bisa mengendalikan Jodie dan Aiden secara bergantian. Aiden bisa menembus tembok, melempar benda, mengintai musuh, bahkan merasuki orang lain. Sementara Jodie harus menghadapi dunia nyata dengan segala tekanannya militer, eksperimen ilmiah, hingga kehidupan jalanan.
Yang bikin beda, interaksi antara dua karakter ini nggak cuma soal gameplay. Mereka punya hubungan emosional yang tumbuh dan berubah tergantung keputusan kamu. Game ini secara halus bikin kamu mempertanyakan: kalau kamu hidup dengan “jiwa kedua” yang selalu mengawasi, seberapa bebas kamu bisa jadi diri sendiri?
Performa Akting & Visual
Beyond: Two Souls dibintangi oleh Elliot Page sebagai Jodie dan Willem Dafoe sebagai ilmuwan Nathan Dawkins. Kualitas akting dan motion capture di game ini bisa dibilang setara film blockbuster. Setiap ekspresi, gestur tubuh, dan intonasi dialog terasa real dan menyentuh.
Visualnya pun tetap memukau meskipun game ini awalnya dirilis di konsol generasi sebelumnya. Versi PC yang dirilis via Steam pada 18 Juni 2020 membawa peningkatan resolusi dan performa yang signifikan.
Kalau kamu lagi nyari alternatif game PC yang gratis tapi tetap kompetitif, coba intip juga ulasan tentang FragPunk, game FPS baru yang bisa dimainkan di PC dan PS5. Walau beda genre, keduanya sama-sama nunjukin betapa variatifnya dunia gaming saat ini.
Review & Rating
Berikut skor dari media besar yang udah mereview Beyond: Two Souls:
Media | Rating |
---|---|
GameSpot | 9/10 |
Polygon | 8/10 |
JeuxActu | 8.5/10 |
Metacritic (PC) | 76/100 |
Steam Reviews | Sangat Positif (25.000+ ulasan) |
Banyak pemain memuji ceritanya yang emosional dan sistem decision-making yang bikin mereka terlibat penuh. Tapi ada juga kritik soal pacing dan kebebasan eksplorasi yang terbatas.
Spesifikasi PC
Minimum:
- OS: Windows 7 64-bit
- CPU: Intel i5-4430 / AMD FX-6300
- GPU: GTX 660 / Radeon HD 7870
- RAM: 4 GB
Rekomendasi:
- OS: Windows 10
- CPU: Intel i5-6600K / AMD Ryzen 1300X
- GPU: GTX 970 / Radeon R9 390
- RAM: 8 GB
Port versi PC ini berjalan cukup stabil dan optimal, mendukung resolusi tinggi dan dukungan penuh untuk gamepad.
Kesimpulan
Beyond: Two Souls bukan game buat semua orang. Tapi buat kamu yang suka cerita emosional, keputusan moral, dan pengalaman sinematik interaktif, game ini bisa jadi salah satu pengalaman paling personal dan reflektif yang pernah kamu mainkan.
Kekuatan narasinya terletak bukan pada plot twist, tapi pada bagaimana kamu sebagai pemain membentuk hubungan Jodie dan Aiden, dua jiwa dalam satu tubuh, menuju akhir cerita yang kamu pilih sendiri.
Sama seperti bagaimana RPG seperti Kingdom Come: Deliverance II menyuguhkan realisme, Beyond: Two Souls menyuguhkan kedalaman batin yang jarang kita temui dalam game modern.
Leave a Reply